Jumat, 17 Maret 2017

Diposting oleh reniindah di 10.33
Makro Ekonomi Klasik , Neo Klasik dan Keynesian







Nama : Reni Indah Wahyuningtyas
NPM : 16.1.01.10128
Kelas : SA3

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA ( STIESIA)
SURABAYA
2016/2017
Pertemuan ke-2
Makro Ekonomi Klasik, Neo Klasik, dan Keynesian

2.1 Pengertian Makro Ekonomi Klasik
Pengertian makro ekonomi klasik menurut beberapa ahli ialah sebagai berikut :
Adam Smith mendefinisikan ekonomi sebagai kajian tentang sebab – sebab terjadinya kekayaan.
F.A. Walker menyatakan ekonomi adalah satu cabang ilmu yang berhubungan dengan kekayaan.
David Ricardo mendefinisikan ekonomi sebagai suatu kajian tentang hukum berbagai jenis golongan masyarakat.
J.B. Say mendefinisikan ekonomi sebagai suatu kajian tentang peraturan yang menentukan kekayaan.
J.S. Mill mendefinisikan ekonomi sebagai suatu ilmu yang berhubungan dengan pengeluaran hasil negara.
Teori makro Klasik mempunyai dasar filsafat perekonomian yang didasarkan pada sistem bebas berusaha (laissez faire) adalah self-regulating, artinya mempunyai kemampuan untuk kembali ke posisi keseimbangannya secara otomatis. Oleh sebab itu pemerintah tidak perlu campur tangan.
Menurut para ahli ekonomi Klasik, yaitu ahli ekonomi yang hidup pada masa Adam Smith (1776) dan Keynes (1936) sangat menekankan tentang peranan sistem pasaran bebas sebagai pengatur kegiatan ekonomi yang efisien. Dalam bukunya Smith memperkenalkan konsep invisible hand (tangan ghaib) yang mampu mengatur kegiatan-kegiatan dalam suatu perekonomian secara efisien. Yang dimaksud dengan invisible hand adalah sistem pasaran, dimana penjual dan pembeli berinteraksi dalam berbagai kegiatan ekonomi untuk menentukan barang dan jasa yang perlu dipromosikan dalam masyarakat.
Berdasarkan motivasi tersebut para ahli ekonomi klasik meyakini bahwa sistem pasar bebas dapat menciptakan efisiensi yang maksimal dalam kegiatan ekonomi. Secara agregat tendensi akan menciptakan efisiensi yang tinggi dalam semua kegiatan ekonomi, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam jangka panjang.

2.2 Pengertian Makro Ekonomi Neo Klasik
Pengertian makro ekonomi neo klasik menurut beberapa ahli sebagai berikut :
Alfred Marshall mendefinisikan ekonomi sebagai suatu kajian tentang kelakuan manusia yang berkaitan dengan cara mereka mendapatkan dan menggunakan barang-barang kebutuhan.
Edwin Cannan menyatakan tujuan ilmu ekonomi adalah untuk menerangkan faktor-faktor umum yang menentukan kebijakan material.
A.C. Pigou menerangkan ilmu ekonomi ialah satu kajian untuk menambahkan jumlah pengeluaran untuk meningkatkan taraf hidup.
William Beveridge mendefinisikan ekonomi sebagai suatu kajian tentang cara manusia bekerjasama untuk mendapatkan keperluan meterial.
Neo-klasik adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan beberapa aliran pemikiran ilmu ekonomi yang mencoba menjabarkan pembentukan harga, produksi, dan distribusi pendapatan melalui mekanisme permintaan dan penawaran pada suatu pasar.
Teori Neo-Klasik berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi bersumber dari pertambahan dan perkembangan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran agregat. Dengan demikian pendekatannya sangat berbeda dengan teori Harrod – Domar yang berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh segi permintaan yang bergantung pada perkembangan permintaan agregat.
Dalam analisa Neo-Klasik diyakini adanya perkembangan faktor-faktor produksi dan kemajuan teknologi yang merupakan faktor utama yang menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi pada suatu masa tertentu dan perkembangannya dari waktu ke waktu. Dengan demikian, pada hakikatnya tidak berbeda dengan pandangan para ahli ekonomi Klasik yang berpendapat tentang perkembangan teknologi merupakan faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi. Persamaan inilah yang menyebabkan teori pertumbuhan modern ini dinamakan teori Neo-Klasik.

2.3 Pengertian Makro Ekonomi Keynesian
Pengertian makro ekonomi keynesian menurut J.M. Keynes ialah sebagai berikut :
Tingkat kegiatan perekonomian ditentukan pembelanjaan agregat
Tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang
Pengangguran banyak terjadi pada pasaran tenaga kerja, tingkat upah yang tidak berubah
Pada umumnya perbelanjaan agregat yang diperlukan untuk mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. Situasi ini disebabkan karena investasi yang dilakukan oleh para pengusaha biasanya lebih rendah dari tabungan yang akan dilakukan dalam perekonomian pada tingkat kesempatan kerja penuh.

2.4 Kelemahan dan Kelebihan Makro Ekonomi Klasik, Neo Klasik, dan Keynesian
a. Kelebihan Makro Ekonomi Klasik
Ekonomi mampu berjalan dengan kekuatan sendiri, menuju ke arah titik keseimbangan sendiri (proses mekanisme harga)
Masalah seperti pengangguran dan over produksi tidak akan timbul
Tingkat kesempatan kerja yang penuh
Kelemahan Makro Ekonomi Klasik
Penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) adalah keadaan yang jarang terjadi hal ini disebabkan oleh karena kekurangan permintaan agregat yang wujudnya dalam perekonomian.
Harga dan upah yang fleksibel tidak dapat dengan cepat memulihkan full employment. Sistem pasar bebas tidak selalu dapat mewujudkan pengangguran  tenag kerja rapuh , kesetabilan harga-harga dan pertumbuhan ekonomi kuat.
Penurunan tingkat upah tidak dapat menciptakan penggunaan tenaga kerja penuh (full employment). Jadi harga dan upah tidak fleksibel.
Kelebihan Makro Ekonomi Neo Klasik
Terwujudnya efisiensi yang seluas-luasnya
Menghasilkan berbeda-beda barang-barang yang dapat dijual di pasar.
Kaum neo klasik mengatakan bahwa baik perdagangan internasional maupun aliran modal internasional cenderung untuk meratakan distribusi pendapatan didalam suatu negara maupun antar negara.
Kelemahan Makro Ekonomi Neo Klasik
Perilaku aparat atau penguasa yang mengharapkan imbalan yang tinggi atas kebijakan yang dikeluarkannya
Ketimpangan sosial dan pengangguran, karena pencapaiannya hanya mengandalkan efisiensi tanpa mempertimbangkan etika dan moral.
Kelebihan Makro Ekonomi Keynesian
Teori ini bersifat umum yang tidak hanya berlaku dalam satu tingkat employment
Tidak mempersoalkan sebuah perusahaan individual atau suatu cabang perusahaan individual.
Mengetahui gejala-gejala inflasi.
Kelemahan Makro Ekonomi Keynesian
Teorinya bersifat statis, oleh karene Keynes tidak memperhatikan soal waktu
Macam-macam kecenderungan sebenarnya merupakan konsep-konsepsi lama / pengertian lama
Terlalu menyangkal adanya hubungan antara upah dan kesempatan kerja


DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. 2000. Makroekonomi Modern Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hingga Keynesian Baru. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Boediono. 2001. Seri Sinopsis PengantarIlmu Ekonomi No.2 Ekonomi Makro. Edisi ke-4. Yogyakarta : BPFE

Murni, Asfia. 2006. Ekonomika Makro. Jakarta : PT. Refika Aditama

2 komentar:

Unknown on 12 Maret 2018 pukul 21.14 mengatakan...

sangat bermanfaat kebetulan aku juga anak stiesia wkwkw. makasih ya kak share suatu teori yang bermanfaat :) semoga dilancarin urusan kuliahnya :)

Unknown on 11 April 2019 pukul 04.38 mengatakan...

Maacih Kak, kebetulan nemu.salam kenal kak aku jg anak stiesia

Posting Komentar

 

reniindah © 2010 Web Design by Ipietoon Blogger Template and Home Design and Decor